
Bumi Kita Semakin Sempit: Pedulikah Kita?
Opini pada peringatan Hari Bumi Sedunia tahun 2015
Seiring dengan laju perkembangan zaman, kita dihadapkan pada realitas yang semakin nyata, yaitu ruang hidup di bumi semakin menyempit. Hutan yang dulu hijau kini tergantikan oleh beton dan aspal, lahan pertanian beralih fungsi menjadi kawasan industri, dan perubahan iklim semakin memperburuk keadaan. Namun, pertanyaannya adalah: seberapa peduli kita terhadap kondisi ini?
Kita sering kali terjebak dalam rutinitas sehari-hari tanpa menyadari bahwa alam di sekitar kita perlahan-lahan semakin terhimpit. Polusi udara, pencemaran air, peningkatan suhu global, serta eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan telah menciptakan ketidakseimbangan ekologis yang berdampak langsung pada kehidupan kita. Banjir, kekeringan, hingga hilangnya keanekaragaman hayati hanyalah beberapa contoh dari dampak nyata yang kini kita hadapi.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kesadaran kolektif yang masih rendah. Masih banyak yang menganggap bahwa permasalahan lingkungan adalah urusan para ilmuwan atau aktivis, padahal setiap individu memiliki peran dalam menentukan masa depan bumi. Mulai dari kebiasaan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat air, hingga memilih moda transportasi yang ramah lingkungan—semua itu bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar.
Kita tidak bisa terus-menerus menutup mata. Saatnya kita bertanya pada diri sendiri: apakah kita akan tetap menjadi saksi dari kehancuran lingkungan ataukah kita akan berkontribusi dalam melindunginya?
Jangan biarkan bumi ini semakin terhimpit tanpa perlawanan. Maka dari itu, pada tahun 2015 saya menuangkan keresahan saya dalam sebuah tulisan opini di Tribun Timur. Melalui opini ini, saya mengajak kita semua untuk lebih sadar dan bertindak nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Mari bersama-sama menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton dari kehancuran planet kita.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai opini saya, kalian boleh akses di website resmi tribun timur